Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah
resmi menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina. Namun mayoritas publik
masih ragu dengan kinerja Ahok dalam jabatan baru tersebut.
Tidak terkecuali mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno. Menurut
Sandi, tugas menjadi pucuk pimpinan di Pertamina bukan pekerjaan mudah.
“Ini BUMN terbesar dari segi aset dan tugas yang besar. Salah satunya
dalam penyediaan energi,” tegasnya dalam talkshow Mata Najwa, Rabu malam
4 Desember 2019.
Sementara mengenai penunjukan Ahok, Sandi mengaku tidak pernah mengkaji
rekam jejak mantan terpidana penista agama itu di korporasi. Dia hanya
tahu kerja Ahok saat pimpin DKI.
Baginya, penunjukan Ahok juga layak dipertanyakan ke pengambil
keputusan. Sebab sangat mudah dalam menentukan seorang komisaris dan
direksi. Padahal harus diukur terlebih dahulu kapasitas yang
bersangkutan.
“Pernah nggak pimpin perusahaan, terakhir komisaris di mana, bagaimana
pengalaman, pendidikan, kemampuan menekan impor migas, itu harus
betul-betul dikupas,” terangnya.
Apalagi, sambung Sandi, Ahok akan berhadapan dengan mafia migas yang selama ini bikin presiden geram.
Namun begitu, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu tidak langsung
menolak Ahok. Dia memberi kesempatan kepada Ahok selama 6 bulan. Setelah
itu, dia meminta ada evaluasi.
“6 bulan bagaimana efisiensi, bagaimana target produksi 1 juta barel/hari,” tegasnya.
Sumber:
RMOL
0 Komentar