Banyaknya faksi di kalangan Relawan Jokowi tak dibantah. Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer alias Noel mengakuinya.
Bahkan dia membeberkan watak-watak yang ada dalam wadah aspirasi memperjuangkan Jokowi sejak Pilgub DKI 2012 itu.
Dalam
acara diskusi bertajuk “Menelisik Zona Nyaman Jokowi” yang digelar di
Jakarta, Minggu (4/12/2022), Noel mengungkapkan sedikitnya ada empat
faksi dalam relawan
Ada faksi yang setia, ada
yang avonturir atau petualang politik, ada yang terang-terangan jadi
calo dengan menggadang-gadang capres, hingga mengincar kursi menteri.
“Kalau
mau jujur, relawan Jokowi sudah tidak ada karena mereka sibuk soal cari
uang buat event, yang satu cari lewat event dengan gerilya-gerilya
politik,” ujar Noel, yang menuding tak sedikit relawan akibat ulahnya
malah berupaya membuat Jokowi seperti monster politik.
Dia
menyinggung langkah kalangan relawan yang menggelar Musyawarah Rakyat
(Musra) untuk menjaring kandidat capres. Dia menilai langkah tersebut
seperti calo.
“Jadi ada yang tidak konsisten.
Kami tegak lurus presiden tetapi menawarkan nama. Saya enggak ngerti ini
relawan atau calo, ya? Karena sudah safari-safari,” tuturnya.
Noel
bahkan mengeritik acara silaturahmi Nusantara Bersatu di Stadion GBK
yang mendengungkan aspirasi Jokowi menjabat hingga tiga periode.
“Kita tahu (relawan) tidak solid.”
Dalam
kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi,
Kunto Adi Wibowo menilai aksi relawan sudah terlampau jauh dan tidak
ideal lagi.
Kunto mempertanyakan mengapa
relawan masih eksis tidak membubarkan diri ketika Jokowi kali kedua
menang pilpres pada 2019 yang lalu.
“Saya
komentari relawan itu bentuk partisipasi tapi kemudian relawan ini
enggak membubarkan diri, harusnya kan selesai,” kata dia.
Relawan
Jokowi, lanjut Kunto, idealnya mengawasi jago mereka ketika terpilih
dan mendukung program-program yang sudah ditetapkan.
Dia malah mempertanyakan mengapa Jokowi seperti tidak mampu mengendalikan relawannya.
“Makanya,
kami bilang zona nyaman, jangan-jangan ada simbiosis mutualisme di
sini, Pak Jokowi merasa dinyamankan oleh relawan sehingga relawan tetap
ada yang seharusnya enggak ada,” tuturnya. [Inilah]
0 Komentar