Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah (FH) membongkar adanya proyek bersama Anies Baswedan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut dia, Anies Baswedan sebelumnya ikut konvensi Partai Demokrat, setelah itu bergabung dengan kubu Jokowi. Lalu kata Fahri Hamzah menjadi Gubernur DKI atas dukungan Prabowo Subianto.

Fahri mengaku tak tahu apa yang terjadi dengan Partai Demokrat dan Jokowi kala itu sehingga Anies Baswedan lompat ke Prabowo.

“Tapi at least setelah dia selesai di DKI dia harusnya ada project dengan Pak Prabowo. Harusnya menurut saya dia ke Pak Prabowo dulu mengucapkan terima kasih semua sudah selesai amanahnya dan selanjutnya kita bahas lagi, keburu-buru beliau melompat ke Pak Surya Paloh,” papar Fahri Hamzah YouTube Cokro TV yang dikutip dari Suara Sumatera, Selasa (6/12/2022).

Karena itu kata Fahri Hamzah, rute politik yang ditempuh Anies harus dipertanyakan. Sehingga Anies kata dia juga harus siap jika ada orang kritik motifnya.

“Itu yang perlu secara bijaksana kita dudukkan, tolong mulai bicara irasionalitas politik di tingkat bawah tidak boleh diteruskan,” ucap Fahri Hamzah.

Mengenai pencalonan Anies, Fahri juga menambahkan semakin tidak rasional dasar pemilihnya tentu tidak baik. Sehingga Anies kata Fahri Hamzah harus membaca itu.

Karena itu kata Fahri Hamzah, tidak harus menerima dukungan dari pendukung irasional jika itu berefek pemburukan dari tensi rakyat di tingkat bawah.

“Jangan kita bangga kalau orang mau mati buat kita, mau irasional buat kita jangan mau,” kata Fahri.

Menurut Fahri Hamzah, semua kandidat capres yang ada saat ini kadar menikmati irasionalitasnya masih tinggi.

“Senang kalau ada orang semakin tidak rasional, itu di entertain dan mereka nggak berani kritis terhadap masa yang tidak rasional,” papar dia. [wartaekonomi]