Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengungkap lima
tema buku pelajaran agama yang akan dirombak oleh Kemenag. Pernyataan
itu disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks
Parlemen, Jakarta, Kamis (28/11).
Lima tema buku pelajaran agama tersebut jadi prioritas di antara 155
buku pelajaran agama Islam yang akan dirombak Kemenag. Perombakan
dilakukan berdasarkan kajian mendalam para ahli, kata Fachrul.
“Pelajaran yang dibenahi utamanya adalah Akidah Akhlak, Alquran dan
Hadis, bukan Alquran yang dibenahi, ndak, itu sudah tidak bisa
tersentuh. Masalah Fikih, masalah Sejarah Kebudayaan Islam, kemudian
Bahasa Arab,” kata Fachrul.
Fachrul menyampaikan rencana perombakan buku pelajaran Islam sudah
dirancang Kemenag sejak menteri terdahulu. Namun tahap eksekusi akhir
dilakukan saat ia mulai menjabat Menteri Agama.
Mantan Wakil Panglima TNI itu menjelaskan revisi dilakukan guna
mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Selain itu, revisi buku
dilakukan sebagai penyesuaian nilai revolusi mental dan moderasi
beragama.
“Katanya dulu kalau kita lihat muatan sejarah khilafah sebenarnya
enteng-enteng, tapi begitu ditampilkan, pengajarnya ikut menganukan.
Jadi tadinya maksud memahami sekadarnya, tapi ternyata menjadi
mempublikasikan, mengkampanyekan khilafah. Menurut saya dihilangkanlah,”
ujarnya.
Revisi ini rencananya rampung akhir tahun 2019. Kemenag akan menguji
publik hasil revisi 155 buku tersebut pada awal 2020. Kemudian buku-buku
baru itu akan efektif digunakan mulai tahun ajaran 2020-2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Kamaruddin
Amin mengatakan pihaknya mengevaluasi konten-konten yang berpotensi
salah dimaknai oleh peserta didik, salah satunya konten mengenai
khilafah.
“Khilafah itu kan bisa disalahpahami oleh anak-anak kita, oleh guru-guru
kita juga bisa salah paham kalau tidak dijelaskan secatara baik.
Khilafah itu kan pernah ada dalam sejarah Islam sampai runtuhnya Turki
Usmani kan, pada tahun 1923 ya,” ucap Amin saat ditemui di Kantor
Kemenkominfo, Jakarta, Senin (11/11). [
cnn]
0 Komentar