Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan kembali
menggelar Reuni Akbar untuk yang ketiga kalinya di Monumen Nasional
(Monas) Jakarta pada Senin 2 Desember 2019.
Wakil Ketua Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikhsan Abdullah
mengatakan, sebaiknya reuni akbar umat Islam tahunan itu tidak perlu
dilakukan, jika alasannya hanya untuk memobilisasi massa.
Ikhsan, melihat, aksi reuni alumni 212 membutuhkan energi sosial yang sangat besar, termasuk dari sisi perhitungan ekonomi umat.
Hanya karena ini ingin memobilisasi masa. Saya berpendapat tidak perlu
dilakukan, setop tahun ini," kata Ikhsan kepada Kantor Berita Politik
RMOL, Jumat (29/11). .
Ikhsan menjelaskan, potensi mengangkat perekonomian umat sangatlah besar
jika dana dari umat 212 dihimpun dan diarahkan untuk gerakan ekonomi
maka efeknya akan sangat luar biasa.
"Ya dana dari umat potensinya besar sekali bila dapat dihimpun untuk
mengangkat perekonomian dan kesejahteraan umat, maka multifier effeknya
akan lebih besar dan kuat, daripada sekedar ghiroh (semangat) umat
melalui reuni 212," ulas Ikhsan.
Direktur Indonesian Halal Watch itu juga mengajak umat mengambil hikmah
dari sikap Muslim Malaysia. Mereka (muslim Malaysia) yang penduduk
beragama Islamnya hanya 50 persen, tetapi umatnya bersatu hanya
mengkonsumsi dan menggunakan produk halal.
Maka ekonomi umat Islam di Malaysia tumbuh kuat dan terpaksa pelaku
bisnis lainnya harus menyesuaikan, bandingkan dengan di negeri kita Umat
Islam mayoritas 87 persen dari total penduduk Indonesia tapi ekonomi
umat masih bagai buih," pungkas Ikhsan.(
rmol)
0 Komentar