Pengamat Politik Rocky Gerung memberi kritikannya kepada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Kritik Rocky Gerung pada Tito Karnavian dilontarkan terkait pernyataan bahwa Jakarta seperti kampung.
Dalam mengkritik Rocky Gerung, mulanya ia membeberkan penilitiannya saat berkunjung ke Beijing, Tiongkok.
Rocky Gerung bercerita bahwa ia menemukan sesuatu yang menarik di belakang Tiananmen Square.
Terdapat sebuah daerah di mana terdapat dua blok yang dipagari dengan tembok megah.
"Gini saya pernah bikin riset kecil di Beijing itu, di belakang
Tiananmen Square itu forbbiden city, ada dua blok yang sama-sama mewah
karena pagarnya itu pagar perkampungan mewah, sebelah kiri sebelah
kanan," ujar Rocky Gerung.
Namun, apa yang ditemukan oleh Rocky Gerung justru mencengangkan.
Satu di antara kedua blok itu didalamnya terdapat sebuah perkampungan kumuh.
"Kalau Anda masuk sebelah kiri itu betul-betul pagarnya sesuai dengan isi bangunannya, mewah."
"Yang sebelah kanan, Anda cuma lihat pagarnya mewah mirip di sebelah
kiri, begitu Anda masuk itu, itu ruangan enam kali enam itu di situ ada
kira-kira ada empat keluarga," kata Rocky Gerung.
Sempat mengintip isi rumah dalam blok kumuh tersebut, Rocky Gerung menilai kondisinya lebih parah dari perkampungan Bukit Duri.
"Bagaimana saya tahu ada empat keluarga, lihat di tembok depannya itu ada empat meteran PLN."
"Jadi akhirnya saya ngobrol sedikit dengan penghuni di situ, dia cuma buka sedikit terus saya intip."
"Isinya itu lebih buruk dari apa yang digusur Ahok tuh, Bukit Duri. Itu
papan compang camping segala macam," cerita Rocky Gerung panjang lebar.
Sehingga, Beijing sebenarnya juga memiliki perkampungan kumuh.
Namun, mereka bisa menyembunyikan hal itu.
"Cara Beijing menutupi kemiskinan itu, dibikin seolah-olah mewah tapi begitu intip di dalam," ungkapnya.
Selain itu, Rocky Gerung mengatakan dirinya bertemu dengan warga di sana
yang juga tak bisa memperbaiki rumah karena keterbatasan biaya.
"Saya datang ke tempat orang lagi perbaiki rumah itu, rumahnya itu
lucunya itu tiangnya keropos, tapi tidak diganti tiangnya karena mahal
kayu, dibungkus saja. Lalu diperlihatkan," jelasnya.
Sehingga, Rocky Gerung menilai seharusnya Tito Karnavian jangan membandingkan Jakarta dengan Shanghai.
Seharusnya, Tito memastikan lebih dahulu detail suatu kota sebelum membandingkannya dengan Jakarta.
"Jadi Pak Tito bikin perbandingan masuk ke detail gitu, kritik saya," ucap Rocky Gerung.
Kemudian, Rocky Gerung menilai Tito telah menghina NKRI lantaran mengungkapkan Jakarta lebih buruk dari Shanghai.
Sedangkan, Jakarta merupakan ibukota Indonesia.
"Kedua kritik saya, Tito kalau diperluas Jakarta lebih buruk dari Beijing, Shanghai."
"Jadi Indonesia lebih buruk dari China, itu menghina NKRI, radikal itu," pungkasnya.
0 Komentar