Salah seorang warganet meminta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk mengunggah foto wisuda Presiden Jokowi di Twitter. Gibran enggan menanggapi permintaan tersebut.

Permintaan itu disampaikan akun Twitter @DokterTifa. Akun tersebut diketahui sempat beberapa kali berkomentar terkait ijazah Presiden Jokowi dan Gibran.

Hal ini bermula saat Gibran mengomentar foto wisudanya yang diunggah salah satu warganet, Rabu (12/10) lalu. Saat itu Gibran sempat mencuit meminta akun @DokterTifa untuk menganalisanya.

"Coba fotonya biar dianalisa oleh @DokterTifa. Siapa tau ini hasil editan," cuit Gibran lewat akun pribadinya @gibran_tweet.

Cuitan itu dibalas oleh akun @DokterTifa dengan mengatakan bahwa foto wisuda Gibran benarlah asli. Namun, akun tersebut ganti meminta Gibran untuk mengunggah foto wisuda Jokowi.

"Saya analisis foto wisudanya mas @gibran_tweet jelas otentik. Hidung bibir & telinga jelas asli. Mbok tulung carikan foto Bapak wisuda trs diupload ya mas. Rakyat pengen banget lihat jhe, lak mesti sm gantengnya sm anaknya Kalo foto Paklik Hari wisuda kita udh lihat," cuit akun @DokterTifa.

Ditemui detikJateng hari ini, Gibran mengaku enggan menanggapi permintaan itu.

"Rasah (tidak usah), wong aku dikon upload juga yo aku males, mengko ijazah diupload, mengko jaluk KTP diupload, akta kelahiran diupload, ngko apa-apa dikon ngapload (saya disuruh upload ya males, nanti minta ijazah diupload, nanti minta KTP juga diupload, akta kelahiran di upload, apa-apa diminta upload)," kata Gibran saat ditemui di Balai Kota, Senin (17/10/2022).

Dirinya meminta untuk tidak memperdulikan hal tersebut. Lantaran, isu mengenai ijazah palsu Presiden Joko Widodo itu mencuat setiap tahunnya.

"Ya makanya rasah digagas, enggak usah dibahas juga," ujarnya.

Gibran enggan mengomentar isu ijazah yang menurutnya receh itu. Suami Selvi Ananda itu meminta untuk bertanya langsung ke UGM.

"Ndek wingi wes ono klarifikasi seko UGM, aku mosok kon ngurusi hal-hal receh, takon UGM kono wae (Kemarin sudah ada klarifikasi dari UGM. Masa aku suruh ngurusi hal-hal receh, tanya UGM saja)," ungkapnya.[Detikcom]