Gianni Infantino (Presiden FIFA) membela aturan larangan miras di stadion selama Piala Dunia 2022 Qatar.
Dalam konpers yang digelar kemarin, Gianni Infantino mengatakan:“Jika
Anda tidak bisa minum bir selama tiga jam, saya pikir Anda tetap bisa
bertahan hidup. Ada banyak negara yang melarang alkohol di stadion,
seperti Prancis, tapi karena ini adalah negara Muslim, itu jadi masalah,
karena beda kultur dengan anda. Kalau aturan ini berlaku di negara
barat untuk menjaga kondusifitas pertandingan, semua akan setuju."
“Hari
ini saya merasakan diri saya sebagai orang Qatar. Hari ini saya merasa
sebagai orang Arab. Hari ini saya merasa menjadi orang Afrika. Hari ini
saya merasa seorang gay. Hari ini saya merasa cacat. Hari ini saya
merasa menjadi pekerja migran. Saya berusaha memahami semua pihak."
"Orang-orang
tidak boleh bersorak dalam bahasa Inggris karena mereka tidak terlihat
seperti orang Inggris? Ini rasisme. Ini rasisme murni. Setiap orang di
dunia berhak bersorak dengan cara apapun dan untuk siapa pun yang dia
inginkan."
"Saya pikir apa yang telah dilakukan
orang Eropa di seluruh dunia selama 3000 tahun terakhir, kita harus
meminta maaf selama 3000 tahun sebelum memberikan pelajaran moral kepada
orang-orang. Barat menjajah timur selama berabad-abad, jadi sekarang
saatnya anda menghormati kultur timur."
“Saya
tahu bagaimana rasanya didiskriminasi. Saya diintimidasi karena saya
memiliki rambut merah. Sekarang saya botak, tidak ada lagi yang membully
saya karena rambut merah."
"Jadi mari kita
semua bersatu dan bersama-sama demi kesuksesan Piala Dunia Qatar.
Hormati kultur setempat dan nikmatilah pertandingan."
0 Komentar